Sumber daya manusia adalah hal yang vital. Segala aspek yang
berhubungan dengan tenaga kerja, wirausaha serta bisnis sangat
tergantung dengan kualitas sumber daya manusianya. Dalam perjalanannya,
muncul sebuah teori bahwa SDM yang dibutuhkan adalah mereka yang
memiliki suatu kemampuan khusus atau dalam kata lain seorang specialist.
Mereka adalah tipe SDM yang bersifat kepakaran tunggal, ahli dan
professional dalam 1 cabang ilmu. Namun seiring perkembangan teknologi,
akankah SDM tipe spesialis ini masih relevant? Ataukah ada SDM tipe lain
yang lebih baik, yang tentunya lebih efektif dan dibutuhkan oleh
perusahaan? Dalam hal ini saya akan mencoba menganalisis dan
menghadirkan suatu paradigma berbeda terkait tipe SDM yang sangat/akan
dibutuhkan di tahun 2010. Terlebih dahulu saya akan membatasi SDM di
bidang Teknologi Informasi. Hal ini menarik karena seperti kita sadari
bersama bahwa perkembangan dibidang teknologi informasi ini bisa
menyokong seluruh aspek kehidupan, baik ekonomi/perankan, kedokteran,
militer, sampai dunia pendidikan. Sehingga tidak berlebihan kalau
dikatakan bahwa SDM teknologi informasi adalah ujung tombak kemajuan
suatu bangsa. Menurut laporan khusus di majalah eBizzAsia bulan
Februari 2006. Diramalkan bahwa pada tahun 2010 pasar kerja para
spesialis Teknologi Informasi (TI) akan berkurang hingga 40%. Para
spesialis (specialist) ini akan digantikan oleh versatilis (versatilist),
yang mampu mengkombinasikan kompetensi dan keahlian teknis, dengan
pengalaman bisnis dan kemampuan memberikan solusi komprehensif. Laporan
tersebut mengindikasikan bahwa jelas sekali SDM tipe spesialis ini
semakin merosot pasar kerjanya. Hal ini wajar mengingat semakin
meningkatnya persaingan bisnis seiring dengan semakin
kompleksnya perkembangan TI itu sendiri. Selain itu, TI semakin
dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan di berbagai bidang, sehingga
diperlukan solusi multidisiplin, multiplatform dan sesuai dengan konteks
permasalahan yang dihadapi. Banyak ahli yang sudah mendefinisikan terkait SDM versatilis ini, misalnya Gartner dalam situsnya http://www.gartner.com,
menyebut istilah "IT versatilist”, yaitu orang-orang yang sudah
berpengalaman, memiliki kemampuan untuk menjalankan berbagai tugas yang
beragam dan multidisiplin (versatile), dimana semua itu untuk
menciptakan suatu pengetahuan (baru), kompetensi dan keterkaitan
(context) yang kaya dan padu guna mendorong peningkatan nilai bisnis.
Selain dia, Robert E. Kaplan dan Robert B. Kaiser dalam bukunya "The
Versatile Leader: Make the Most of Your Strengths Without Overdoing It”
juga membahas terkait jiwa seorang pemimpin yang hendaknya tidak
membatasi kemampuannya hanya dalam satu bidang. Dalam hal ini mereka
menyebutkan bahwa pemimin penting memiliki sifat versatile, karena
semakin beragamnya kemampuan kita maka akan semakin fleksibel dan mudah
dalam mengontrol karyawan/anak buahnya di perusahaan/organisasi yang dia
pimpin. Sementara itu Romi Satria Wahono, CEO Brainmatics,
menyebutkan bahwa sang versatilis adalah seseorang yang fleksibel
terhadap teknologi, orientasi utamanya adalah untuk memberikan
solusi sesuai requirement (kebutuhan) yang diminta oleh sang customer.
Versatilis bukan seorang generalis yang mengenal semua bidang dan
teknologi tapi hanya kulitnya (dangkal). Versatilis lahir dari
pengalaman matang menjadi seorang spesialis. Namun kembali bahwa
versatilis juga bukan spesialis yang hanya mengerti cakupan bidang yang
sempit, meskipun dalam. Versatilis adalah seorang spesialis yang
berpikir lebih luas, berwawasan, matang, penuh perhitungan, mengerti
tentang bisnis, orientasi kerja untuk memberi solusi, mampu bekerjasama
(membangun networking) dengan orang-orang TI lain maupun non TI, dan
yang pasti tidak mengkotakkan dirinya pada sebuah teknologi, tool atau
platform. Itulah dia sang Versatilis! Terakhir, Masihkah kita puas
menjadi seorang spesialis? sudahkah kita bersifat versatilis? Sudah
siapkah kita menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat?
Tinggal lah pilihan anda, MAJU atau TERTINGGAL!
|