imgae by ( http://images.tempo.co/?id=131456&width=620 )
INOVASI itu bermula dari kandang ayam. Syahdan, suatu hari pada 1997,
Slamet Haryanto yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis dinamo di
kediamannya, Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa
Timur, dimintai tolong oleh salah seorang tetangga untuk membuatkan
sumber listrik bagi kandang ayamnya.
Semula sang tetangga meminta dibuatkan kincir angin. Tapi, setelah
diutak-atik oleh Slamet yang hanya lulusan SD itu, yang tercipta adalah
sebuah generator berkapasitas 2.000 watt. Pesanan sang tetangga beres,
Slamet tak puas. Sembari tetap melayani servis, dia terus mengutak-atik
dinamo. Tentu dengan biaya sendiri yang menurut bapak tiga anak itu
cukup menguras koceknya.
Tapi, perlahan, kegigihannya berbuah. Pada 2008, mulailah tercipta
prototipe pembangkit listrik tenaga hampa. Alat generator tanpa BBM yang
mirip solar cell (panel surya) tersebut memanfaatkan arang batok kelapa
sebagai karbon monoksida yang ditempelkan di panel. Satu panel mampu
menghasilkan 1.500-2.000 watt listrik.
"Saya sebut pembangkit listrik tenaga hampa karena memang tidak ada
suaranya, tidak menggunakan BBM, dan tidak perlu panas matahari tapi
mampu menghasilkan energi listrik," ungkap Slamet y
...
Read more »